Kalo
pada postingan sebelumnya saya menceritakan tentang bagaimana usaha kita untuk
mengejar kesuksesan, maka pada postingan saya kali ini saya akan sedikit
menceritakan tentang kehidupan miris kebanyakan orang bagaimana mereka menanggapi
orang dengan gangguan jiwa.
Pada
satu buku yang pernah saya baca dengan judul “Belum Kalah” karangan Pater Avent
Saur, buku yang berisi tentang orang-orang dengan gangguan jiwa sedikit menarik
perhatian saya. Pada cerita pertama dari Pater Avent ialah ada seseorang dengan
gangguan jiwa disebuah kampung diDaerah Ende, Flores-NTT, orang tersebut tidak
sepenuhnya memiliki gangguan jiwa, bisa dibilang kumat kumatan.
Namanya
adalah Anselmus. Ya, Anselmus adalah seorang yang memiliki gangguan jiwa yang
disiksa secara sadis oleh warga kampung setempat karena telah membunuh Mosalaki
(ketua adat) setempat. Anselmus memang tidak mendapatkan sanksi hukum
dikarenakan atas tindakannya diluar dari kesadarannya, akan tetapi dia
mendapatkan sanksi keji dari warga setempat yaitu kaki Anselmus dipasung dengan
pasung yang terbuat dari balok besar.
Miris
sebenarnya dikarenakan warga setempat yang menghakimi Anselmus dengan cara yang
tidak seharusnya mereka lakukan. Selama beberapa bulan Anselmus dikurung didalam rumahnya dengan posisi kaki yang
tetap terpasung dan tidak boleh dibuka oleh siapapun termasuk oleh ayahnya
sendiri.
Sampai
pada suatu hari Pater Avent ini dipanggil oleh salah satu warga untuk melihat
kondisi dari saudara Anselmus ini. Paterpun sangat menyayangkan atas tindakan
warga terhadap Anselmus. Hingga kaki kaki Anselmus sudah membusuk dan
membengkak akibat serpihan serpihan kayu yang sudah menembus kulit kakinya dan
membuat luka pada pergelangan kakinya.
Namun
pada akhirnya atas kesepakatan Pater Avent, warga setempat dan para
polisi,Anselmus dibebaskan dari pasungannya dan mendapatkan perawatan medis di
Rumah sakit dengan syarat Anselmus tidak boleh kembali kekampungnya karena
dapat meresahkan warga.
Dari
cerita singkat seputar Anselmus ini saya berpendapat bahwa, mungkin memang
orang dengan gangguan jiwa melakukan suatu hal diluar dari kesadaran mereka,
namun orang orang yang sepertiitu tidak sewajarnya diperlakukan dengan cara
yang tidak manusiawi, tidak sewajarnya memperlakukan mereka dengan tindakan
menyiksa diri mereka.
Karena
dari tindakan seperti apapun tidak akan memberikan efek jera kepada mereka,
secara syaraf mereka tidak seperti manusia normal. Malahan dengan cara menyiksa
mereka bukan menimbulkan efek kapok akan tetapi memberikan efek ketakutan dan
bisa saja dia (orang dengan gangguan jiwa) melakukan hal yang lebih tidak
terduga karena mereka merasa bahwa dirinya sedang dalam ancaman.
Kalau
menurut saya, orang orang yangseperti itu seharusnya dilindungi dan diberikan
fasilitas rehabilitas untuk mengobati syaraf mereka yang sedikit rusak. Bukan
dengan cara menyiksa mereka sesukahati. Dijalan jalan yang sering saya lewati,
saya sering melihat orang orang dengan gangguan jiwa berkeliaran dengan pakaian
robek robek, pakaian yang kotor, kondisi tubuh yang tidak terawat. Sangat
miris.
Dan
kebanyakan orang yang melihat mereka merasa takut orang orang dengan gangguan
jiwa tersebut melakukan hal yang mengancam dan berbahaya. Tak sedikit juga anak
anak ataupun remaja yang malah menyerang orang orang dengan gangguan jiwa
seperti mengolok olok, melempari mereka dengan batu, atau membuat mereka takut
hingga lari terbirit birit karena ketakutan. Sungguh sikap yang tidak terpujji
sama sekali.
Bagi
saya orang orang dengan gangguan jiwa itu bisa disembuhkan.tergantung dengan
level sakit mereka, ada yang mudah disembuhkan dan ada juga yang butuh waktu
yang lumayan lama untuk menyembuhkan mereka, namun tidak sedikit juga mereka
yang ,menderita sakit syaraf yangpermanen. Karena orang orang dengan gangguan jiwa
sebenarnya mereka bukan orang gila, hanya saja syaraf mereka sedang sakit.
Penyebab
orang yang menderita sakit pada syarafpun beragam. Bisa karena stres yang
sangat berat dan berkepanjangan, bisa juga karena mereka depresi dan frustasi,
bisa juga karena kurangnya sosialisasi dengan orang sekitar ditambah stres dan
tidak memiliki orang yang bisa dipercaya untuk berbagi cerita dan keluh
kesahnya.
Intinya
orang orang dengan gangguan jiwa ini tidak sepantasnya diperlakukan dengan
kasar bahkan tidak sepatutnya diperlakukan seperti binatang. Karena
bagaimanapun kondisinya mereka tetaplah manusia seperti kita. Hanya saja yang
menjadi pembeda mereka butuh lindungan yang lebih daripada kita.
Jadi
mari kita lindungi orangorang yang memiliki gangguan jiwa J
😉👍
ReplyDeleteSepakat, pasti selalu ada cara yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah.
ReplyDeleteLove this pos! :)
ReplyDelete